Jumat, 03 Desember 2010

Pengantar Bisnis "Pokok Pembahasan 14" Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisis

Irma Dwi Wiranti
1EB06
29210039
Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis

A.   Benturan dengan kepentingan masyarakat

Proses produksi seringkali menyebabkan benturan kepentingan ( masyarakat dengan perusahaan ) . Terjadi pada berbagai tingkat perusahaan ( besar , menengah , maupun kecil ) . Benturan ini kerap kali terjadi karena perusahaan menimbulkan polusi ( udara , air , limbah , suara bahkan mental kejiwaan ) .

Klasifikasi aspek pendorong tanggung jawab sosial

Faktor pendorong dilaksanakannya etika bisnis :
  1. Dorongan dari pihak luar, dari lingkungan masyarakat seringkali menghadapi kendala berupa adanya biaya tambahan yang kadang cukup besar bagi perusahaan dan diperhitungkan biaya tambahan untung rugi usaha.
  2. Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri, sisi humanisme pebisnis yang melibatkan rasa , karsa , dan karya yang ikut mendorong diciptakannya etika bisnis yang baik dan jujur.
B.    Dorongan tanggung jawab sosial

Manfaat penerapan manajemen orientasi kemanusiaan

Penerapan manajemen orietasi kemanusiaan alkan menimbulkan hubungan yang serasi , selaras dan seimbang diantara para petugas atau karyawan dalam perusahaan tersebut maupun antara perusahaan dengan pihak lain diluar perusahaan.

Adapun secara rinci manfaat tersebut berupa sebagai berikut :
  • Moral kerja karyawan akan meningkat dan kemudian akan mendorong semangat kerja sehingga produktivitas kerjapun akan meningkat pula.
  • Partisipasi bawahan akan muncul dan menimbulkan rasa memiliki dari para bawahan sehingga akan tercipta manajemen partisipatif.
  • Hubungan kerja yang baik dan menyenangkan akan membawa kenyamanan kerja sehingga absensi karyawan akan berkurang.
  • Rasa percaya diri dari para karyawan juga akan terbentuk dan hal ini akan mempertinggi mutu / kwalitas produksi.
  • Kepercayaan masyarakat dan konsumen akan meningkat dan hal ini merupakan modal dasar bagi perkembangan selanjutnya dari perusahaan yang bersangkutan. Kepercayaan konsumen dicerminkan dalam bentuk ” Brand loyalty” atau dengan istilah lain perusahaan tersebut memperoleh “ patronage motive ” dari para pembelinya , yaitu nama baik yang diberikan oleh konsumen kepada produsen.
C.    Etika bisnis

Etika bisnis merupakan tanggung jawab social suatu bisnis yang timbul dari dalam perusahaan itu sendiri. Bisnis selalu berhubungan dengan masalah - masalah etis dalam melakukan kegiatannya sehari - hari. Hal ini dapat dipandang sebagai etika pergaulan bisnis. Seperti halnya manusia yang memiliki etika pergaulan antar manusia , maka pergaulan bisnis dengan masyarakat umum juga memiliki etika pergaulan yaitu etika pergaulan bisnis. Kalau dalam pergaulan antar manusia akan terjadi pergaulan atau hubungan antara anak dengan orang tua , antara murid dengan gurunya , antara mahasiswa dengan dosennya , antara seseorang dengan tetangganya dan anatara pemakai jalan yang satu dengan yang lainnya dan masih banyak lagi yang lainnya. Etika pergaulan bisnis dapat meliputi beberapa hal antara lain :


Hubungan antara bisnis dengan konsumen

Hubungan antara bisnis dengan konsumen merupakan hubungan yang paling banyak dilakukaan , oleh karena itu bisnis haruslah menjaga etrika pergaulannya secara baik dalam hal ini.

Adapun pergaulan dengan konsumen misalnya :
  • Kemasan yang berbeda-beda membuat konsumen sulit untuk membandingkan harga terhadap produknya.
  • Kemasan membuat konsumen tidak dapat mengetahui isi didalamnya, sehingga produsen perlu menjelaskan isi dan kandungan yang terdapat di dalam produk itu
  • Promosi terutama iklan merupakan gangguan etis yang paling utama
  • Pemberian servis dan garansi adalah merupakan tindakan yang sangat etis bagi suatu bisnis
Hubungan dengan karyawan

Manajer yang pada umumnya selalu berpandangan memajukan bisnisnya sering kali berurusan denga etika pergaulan dengan karyawannya. Pergaulan bisnis dengan karyawan ini meliputi beberapa hal yaitu meliputi Penarikan ( recruitment ) , Latihan (training) , Promosi atau kenaikan pangkat , transfer, demosi (penurunan pangkat) ataupun lay-off atau pemecatan / PHK ( pemutusan Hubungan Kerja ) .

Hubungan antar bisnis

Hubungan ini merupakan hubungan antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain. Hal ini bias terjadi hubungan antara perusahaan dengan pesaingnya, dengan penyaluranya , dengan grosirnya , dengan pengecernya , agen tunggalnya maupun distributornya.

Hubungan dengan investor

Perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas dan yang terutama yang akan dan telah “go public” harus menjaga pemberian informasi yang jujur, karena informasi yang tidak jujur akan menjerumuskan para infestor untuk mengambil keputusan investasi yang keliru. Oleh karena itu masyarakat yang calon pemodal yang ingin membeli saham haruslah diberi informasi secara lengkap dan benar. Jangan sampai terjadi adanya manipulasi terhadap informasi. Dalam hal ini peranan pemerintah serta perusahaan penjamin emisi ( pialang ) adalah sangat penting dalam hal memberikan informasi serta prospectus dari perusahaan yang menjual saham di pasar bursa saham.

Tangan pemerintah yang bergerak dalam bidang ini adalah BAPEPAM ( Badan Pelaksana Pasar Modal ) . BAPEPAM merupakan badan yang berada langsung di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan yang bertugas untuk :
  • Mengadakan penilaian terhadap perusahaan yang akan menjual sahamnya melalui pasar modal
  • Menyelenggarakan bursa pasar modal secara efektif dan efisien, serta menyusun dan mengumumkan perkembangan kurs efek-efek di pasar bursa
  • Membantu perkembangan perusahaan-perusahaan yang go public tersebut

Hubungan dengan lembaga - lembaga keuangan

Hubungan dengan lembaga keuangan terutama Jawatan Pajak pada umumnya hubungan pergaulan yang bersifat finansial. Hubungan ini merupakan hubungan yang berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan yang berupa neraca dan laporan laba rugi. Laporan finansial tersebut haruslah disusun secara baik dan benar sehingga tidak terjadi kecenderungan kearah penggelapan pajak misalnya. Keadaan tersebut merupakan etika pergaulan yang tidak baik tentunya.

Bentuk - bentuk tanggung jawab sosial suatu bisnis
  • Pelaksanaan Hubungan Industri Pancasila ( HIP )
Banyak pengusaha yang telah menyusun dan melaksanakan hubungan industri Pancasila ini dalam bentuk yang sering dikenal sebagai Kesempatan Kerja Bersama (KKB). KKB merupakan sebuah pedoman tentang hubungan antara pengusaha dengan para pekerja atau karyawan perusahaan yang biasanya dituangkan dalam sebuah buku.
  • Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ( AMDAL )
Banyak pengusaha yang pada saat ini telah melaksanakan AMDAL dalam melaksanakan kegiatan bisnisnya. Wujud nyata dalam AMDAL ini tercermin dalam pelaksanaannya mengolah limbah industri sehingga limbah tersebut tidak menggangu lingkungan.
  • Penerapan Prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja ( K3 )
Penerapan prinsip K3 telah banyak dilaksanakan pula oleh para pengusaha kita. Seperti kita ketahui bahwa beberapa perusahaan telah memperoleh penghargaan yang berupa “ ZERO ACCIDENT ”. Perusahaan yang memperoleh penghargaan ini berarti telah menjalankan proses produksinya sedemikian lama tanpa mengalami kecelakaan kerja bagi karyawannya. Guna melaksanakan praktik K3 memerlukan banyak peralatan pelindung bagi para pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya baik berupa topi pengaman , masker , maupun berupa pakaian kerja khusus dan sebagainya.
  • Perkebunan Inti Rakyat ( PIR )
Pelaksanaan program pemerintah yang berupa PIR dimana dalam hal ini Perusahaan Besar yang biasanya adalah milik Negara akan menjadi motor penggerak pembangunan perusahaan masyarakat disekitarnya yang merupakan plasma. Perusahaan masyarakat yang merupakan plasmanya akan mendukung kelancaran pemasokan bahan baku bagi perusahaan besar milik Negara sehingga dengan system ini akan saling membantu antara perusahaan besar dengan perusahaan masyarakat yang umumnya kecil. Dengan demikian maka pembangunan bangsa akan berjalan secara seimbang dan saling menopang.
  • Sistem Bapak Angkat dan Anak Angkat
Pelaksanaan system ini juga banyak membantu kelancaran proses pembangunan bangsa serta keterkaitan industri maupun keterkaitan kepentingan masyarakat banyak. Praktik tersebut sangat mudah dilaksanakan karena diperlukan kesadaran yang tinggi dari pengusaha besar yang harus bersedia membantu perkembangan pengusaha kecil yang sering banyak menimbulkan persoalan bagi pegusaha besar yang menjadi bapak angkat.

Sumber :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar