TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Angelina Patricia Pingkan Sondakh atau
dipanggil Angie lahir di Australia, 28 Desember 1977 (kini berusia 35 tahun).
Dia putri mantan Rektor Universitas Negeri Sam Ratulangie, Manado, Prof Lucky
Sondakh.
Angie, tenar
saat terpilih menjadi putri Indonesia tahun 2001. Pada 17 Agustus 2002, dia
meraih Penghargaan Satya Karya Kemerdekaan dari Menteri Sosial Republik
Indonesia. Setelah sering muncul ke publik sebagai seniman, tahun 2002 dia
terjun ke politik dan menjadi Caleg.
Pada pemilu
tahun 2004, dia terpilih sebagai Anggota DPR Republik Indonesia dari Partai Demokrat. Dalam kepengurusan partai, Angie duduk sebagai Wakil
Sekretaris Jenderal PartaiDemokrat.
Dalam
kapasitas sebagai anggota DPR RI yang memiliki hak burgeting, kegiatan Angie di
DPR turut bersentuhan membahas dana pembangunan proyek di berbagai kementerian.
Dan sampai
pada satu ketika, namanya dikaitkan dalam kasus sekaligus yakni kasus korupsi
proyek pembangunan Wisma Atlet SEA Games Palembang, dan kasus makelar proyek di
Kemendikbud.
Semula,
hukuman Angie terbilang ringan, 4 tahun 6 bulan. Namun situasi sontak berubah,
kemarin putusan MA memperberat ganjarannya menjadi penjara 12 tahun, kemudian
mendadak memilik utang Rp 39,9 miliar sebagai ganti rugi.
Berikut ini
kronologis kasus korupsi menjerat Angie:
Jumat, 3
Februari 2012
Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Angie sebagai tersangka korupsi proyek wisma atlet SEA Games Palembang. Penetapan sebagai tersangka korupsi disampaikan Ketua KPK Abraham Samad di Gedung KPK, Jalan Kuningan, Jakarta Selatan.
Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Angie sebagai tersangka korupsi proyek wisma atlet SEA Games Palembang. Penetapan sebagai tersangka korupsi disampaikan Ketua KPK Abraham Samad di Gedung KPK, Jalan Kuningan, Jakarta Selatan.
Pengumuman itu
bertepatan dua hari menjelang peringatan satu tahun meninggalnya Adjie Massaid.
Bersamaan dengan hari penetapan tersangka, KPK mencegah Angie bepergian ke luar
negeri. Sebelumnya, dalam persidangan terdakwa kasus suap wisma atlet, mantan
Bendahara Partai Demokrat Muhammad
Nazaruddin menyebutkan Angie menerima uang Rp 2 miliar.
Jumat,
27 April 2012
KPK telah menahan Angie di Rumah Tahanan Salemba cabang KPK di Kuningan (Jakarta Selatan) untuk 20 hari.
KPK telah menahan Angie di Rumah Tahanan Salemba cabang KPK di Kuningan (Jakarta Selatan) untuk 20 hari.
Kamis
6 September 2012
Angie menitikkan air mata seusai mendengarkan surat dakwaan perkaranya yang dibacakan dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.
Angie menitikkan air mata seusai mendengarkan surat dakwaan perkaranya yang dibacakan dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.
Ia didakwa
menerima pemberian atau janji berupa uang yang totalnya Rp 12 miliar, dan 2
juta 350 ribu dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 21 miliar, sehingga total
Rp 33 miliar. Uang tersebut diberikan Grup Permai seperti yang sebelumnya sudah
dijanjikan mantan anak buah Muhammad Nazaruddin, Mindo Rosalina Manulang kepada
Angie.
Kamis,
20 Desember 2012
Terdakwa kasus korupsi kasus wisma atlet dan anggaran Kemendiknas Angelina Sondakh dituntut 12 tahun penjara dan sebesar Rp 500 juta. Angelina dituntut 12 tahun penjara dan diminta membayar uang pengganti sebesar Rp 12,58 miliar dan USD 2,35 juta. Apabila tidak sanggup membayar maka diganti dengan pidana penjara selama dua tahun.
Terdakwa kasus korupsi kasus wisma atlet dan anggaran Kemendiknas Angelina Sondakh dituntut 12 tahun penjara dan sebesar Rp 500 juta. Angelina dituntut 12 tahun penjara dan diminta membayar uang pengganti sebesar Rp 12,58 miliar dan USD 2,35 juta. Apabila tidak sanggup membayar maka diganti dengan pidana penjara selama dua tahun.
Kamis,
10 Januari 2013
Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta menjatuhkan vonis berupa hukuman empat tahun enam bulan penjara ditambah denda Rp 250 juta subsider kurungan enam bulan kepada Angelina Sondakh.
Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta menjatuhkan vonis berupa hukuman empat tahun enam bulan penjara ditambah denda Rp 250 juta subsider kurungan enam bulan kepada Angelina Sondakh.
Hakim menilai,
Angie terbukti melakukan tindak pidana korupsi secara berlanjut dengan menerima
pemberian berupa uang senilai total Rp 2,5 miliar dan 1.200.000 dollar Amerika
dari Grup Permai.
Rabu,
20 November 2013
Mahkamah Agung memperberat hukuman Angie terkait kasus korupsi Kementerian Pendidikan Nasional serta Kementerian Pemuda dan Olahraga. Puteri Indonesia tahun 2001 itu divonis 12 tahun penjara, dan hukuman denda Rp 500 juta. Vonis ini lebih berat dari hukuman sebelumnya, penjara 4 tahun 6 bulan.
Mahkamah Agung memperberat hukuman Angie terkait kasus korupsi Kementerian Pendidikan Nasional serta Kementerian Pemuda dan Olahraga. Puteri Indonesia tahun 2001 itu divonis 12 tahun penjara, dan hukuman denda Rp 500 juta. Vonis ini lebih berat dari hukuman sebelumnya, penjara 4 tahun 6 bulan.
Majelis kasasi
juga menjatuhkan pidana tambahan berupa pembayaran uang pengganti senilai Rp
12,58 miliar dan 2,35 juta dollar AS (sekitar Rp 27,4 miliar, asumsi kurs 1
dolar AS = Rp 11.650). Total dana yang harus dikembalikan adalah Rp 39,98
miliar.
Pendapat tentang Kasus Angelina Sondakh
Saat sekarang ini
materi dapat mengalahkan segalanya terlebih keimanan seseorang. Tidak peduli
akibat yang akan mereka tanggung kedepannya. Tidak terkecuali dengan orang
pejabat tinggi, karena semakin tinggi mereka semakin tinggi juga godaan dan
semakin kurang keimanan mereka. Tanpa memikirkan malu dan proses hukum yang
akan mereka jalani nantinya.
Dalam kasus tersebut
benar – benar tidak baik, karena dari kasus yang dilakukannya itu sangat
merugikan dan mengecewakan masyarakat , karena beliau adalah seorang wakil masyarakat yang berprofesi sebagai anggota DPR
yang seharusnya membela masyarakat dan membantu dalam pembangunan ekonomi suatu
bangsa Indonesia dan ternyata beliau malah memikirkan kehidupan
induvidualismenya tanpa memikirkan masyarakat seperti janjinya pada awal sebelum
menjadi anggota DPR
Saya membahas kasus ini
karena saya bercita – cita ingin menjadi seorang anggota DPR yang benar – benar
bertanggung jawab atas apa yang telah saya janjikan kjepada masyarakat untuk
membangun perekonomian suatu bangsa Indonesia bukan malah sebaliknya yang
merugikan pemerintahan tereutama merugikan masyarakat .
Sumber :